BERTANYA 20 MEI

Seruan aksi 20 mei mulai berpendar-pendar namun aromanya masih abstain; apakah akan memilih perubahan hakiki atau hanya memilih berteriak kecewa, mengutuk dan menggulingkan. Jujur saja, kita telah puas menolak menjadi udik, tapi manakala seruan itu masih tak berkonsep dan perubahan yang diinginkan masih grambyang apalah daya, kita harus menelan untuk lebih menjadi nista.
Bertanya tentang 20 mei ibarat kita berjalan di tengan longsoran jurang dan mendapati ada seruan dari balita untuk melewati jalan tertentu. Kita tidak akan pernah bisa percaya kecuali balita tersebut mendapat wangsit semacam mukjizat. Tapi apa mungkin?


Setelah kita ketahui beberpa elemen gerakan mahasiswa telah terciprati dana sosial, siapa yang akan kita percaya? Saya mencoba untuk tidak merasa jijik dengan mereka, namun untuk menghilangkan pertanyaan: "untuk apa kalian melakukan ini?" saya agak ragu jika jawabannya untuk kesejahteraan rakyat. Klasik.
Bertanya tentang 20 mei sejatinya diliputi banyak premis mengerikan, ya perihal bagaimana kemungkinan didomplengi, bagaimana tanggung jawab ketika terjadi clash, atau bagaimana jika opini iklan yang besar ternyata aksi hanya berkisar ratusan orang. Lalu Quo Vadis, akan kemana? fa ayna tadzhabun? berlari kemana menceburkan gerakan ini?
Indikasi masih warasnya otak kita adalah dengan bertanya. Dan pertanyaan menjadi batal manakala dijawab dengan rasional.
APA MOTIF 20 MEI ?

0 Response to "BERTANYA 20 MEI"

Post a Comment