Sudah lama
saya bermimpi tentang kaum muda yang bersemangat dalam melancarkan perlawanan
terhadap segala macam bentuk penjajahan. Sudah lama saya menantikan detik-detik
di mana pemuda mengambil langkah yang bijak dalam setiap pergerakan.
Revolusi
adalah jalan panjang yang harus ditempuh setiap mahasiswa. Sudah sepatutnya
para mahasiswa merapat, mengasingkan diri dari segala macam pelacuran,
menghabiskan malam dengan dialog dan kajian keilmuan, merumuskan strategi untuk
pertempuran abadi, merancang demonstrasi untuk meraih simpati, mengisi masjid,
warung kopi, dan tempat lainnya untuk mengambil microphone dan berorasi
menyalurkan gagasan dengan mantap. Dimana saja untuk satu tujuan; terciptanya
suasana kondusif di kalangan masyarakat ketika Islam di terapkan.
Tahapan
terakhir bagi romantisme jalan revolusi ini adalah menunggu dengan perlawanan,
menunggu dengan doa panjang pada Allah, dan menunggu dalam kesabaran dan
kesadaran bahwa hidup adalah perjuangan. Sekali lagi, perubahan itu tidak akan pernah
disukai oleh orang-orang yang lemah semangat dan akan dibenci oleh orang-orang
malas.
0 Response to "mewakili mimpi-mimpi para pujangga perang"
Post a Comment