Hari Umur Umat Islam

Dalam tulisan kali ini saya tidak ingin terlalu mesra bercengkrama dengan tuts keyboard dan gemericik suaranya yang merdu. Saya hanya ingin lebih lama diam, memutar lantutan syair karangan tufail. Sedikit mengeraskan volume suara, tapi tidak sampai mengganggu yang lainnya. 

Malam ini saya hanya ingin mengenang, memejamkan mata tentang sebuah peradaban hilang, juga tentang sebuah nasib ummat dan perjuangannya. Tapi Tufail ingin bercerita saja tentang kondisi kekinian, dan saya maklumi. Saya dengarkan. 

Realita yang begitu menyanyat ini, diceritakan bukan semata untuk ditulis, dibaca, didengarkan atau sebatas dinikmati, sehingga tidak menelurkan apapun selain prihatin dan rasa iba. Ini tentang cerita, dan harus menimbulkan bekas untuk berontak.

ketika fundamental adalah teroris
dan demokrasi berorasi dalam alunan kata rangkaian iblis
sumpah serapah untaian kata tragis liberalis
syair demokrasi memecah belah turki dan kebisuan mekkah

propaganda mata-mata logika yg dustakan nilai aqidah
neraka tipu daya pluralisme agama
dari teluk ambalat hingga fenomena syiah vs sunni di irak
terdesak dari pertikaian bidak catur yg buta terkuak
pembakar intisari ukhuwah diatas ego golongan
pukul rata keluguan umat layaknya seribu ahli surga

maka bersuka citalah penemu benua amerika
ketika pengunjung kabah tak sajikan suara atas darah di palestina
berseteru dari misteri militansi Taliban
sempurna dalam kerapuhan mata-mata dari ketakwaan

ketika kapitalisme begitu manjur bersahabat dgn ketupat lebaran
dan islam menbunuh islam menjadi pahala
mereinkarnasi alasan di liang lahat slogan kekalifahan
penyeru batas propaganda da’wah palsu
berdiri diantara kesombongan rohani terbalut hawa nafsu
pemuja wadah arsitektur media kekafiran

ketika argumentasi mentahkan cerita para salafus soleh
dan serumpun jihad harus berpecah belah untuk satu alasan serupa
ketika semua merasa yg paling ahlus sunnah wal jamaah

berapa lama lagi umur umat islam....?

hermenetika dari omong kosong logika absurd kaum orientalis
pudarkan makna definisi jelaga retoris
penggubris sandi alam dajjal penghinat histories
membackup batas individualis teorikal para badut zionis
untuk setiap Molotov dari setiap botol coca cola
dan mc donal menjadi 100 % halal bersenggama
berduet bersama Marlboro dan tafsir al azhar

berceritalah para anekdot ateis dalam kedangkalan syek siti jenar
dari catatan putih para penghianat tauhid
utk para pembual yg ikut membantai saudara islam kami disluruh dunia
merubah jenin menjadi diskotik baru berlabel anti teroris global
berduet bersama aril Sharon dan pemikiran liberal
bumbu paling menyedihkan dari fenomena bir bintang 0 % alkohol
dan senyawa paramadina memang telah cukup membuat islam menjadi tolol

sengketa tanah dan minyak bumi
batu bara membara membantai sesama 
propaganda atas umat yg tak bersalah
saat islam membunuh islam tak lagi jadi prahara
dan setiap kuffar lebih penting menjadi saudara
menyayat duka setiap tetes mata aroma intifadoh
lupakanlah che gwevara dan syair pagi hutan Bolivia

ketika revolusi berarti demokrasi dan seks bebas
membusuk bersama argumentasi islam kiri
episode paling mutakhir salah kaprah mansour fakih

hitunglah umur umat islam ketika langit menghitam
diruang hukum yang tak perlu lagi merajam
terlupakanlah zat yag tiupkan ruh didalam rahim
foto sintesa dari budaya pendusta agama ibrahim

saat al quran hanya pengantar debu hiasan rumahmu
dari zaman kezoliman yg asingkan setiap puing kemurnian islam

ketika teroris berarti musollah dan penjaga tauhid
maka demokrasi mengambil tmpt bersama selinting ganja & jack Daniel

panorama pembakar batas hewan dan manusia
cakrawala tahajud yg tak sanggup lagi bersujud
pada dimensi ketika poligami berarti neraka
dan prostitusi menjadi hak asasi

ketika kondom fiesta menjadi solusi norma
menjamu kapitalisme dalam retorika syariat
raga dari propaganda albert pike dan ibnu arabi
lebih busuk dari argumentasi pembenaran murtad ala nafa urbach
dan consensus hak cipta sukses racuni anak bangsa
yang memasang jaring konsumerisme dari idiom professionalisme

ketika nasyid sudah tak beda lagi dgn backstreetboys
dan dewa 19 ternyata lebih harokah dari syair pagi falujah
senjata paradigma paling ironis
sejak peringatan bahaya merokok ada disetiap bungkus rokok
dan mui belum juga mengerti bahwa hak cipta adalah milik allah
fatwakan umat sekaligus membela selangkangan bill gates

Begitulah saya diam... dan saya akan beberapa kali memutarnya dan mengingatnya, supaya kita tidak lupa bahwa hidup adalah perpindahan dari kekuasaan pada kekuasaan lain. Namun yang lebih penting dan romantis memanglah kebenaran.

0 Response to "Hari Umur Umat Islam"

Post a Comment