secara spontan orang tua dikagetkan dengan anaknya yang disodomi, diperkosa, dibunuh, berhubungan seks atas dasar suka sama suka. Mereka hanya bisa menitikan air mata penyesalan tanpa tahu harus berbuat apa. Sialnya mereka tak sadar bahwa gadget anak yang sukarela diberikan tanpa kontrol menjadi pemicu terbesar, apalagi dalam kondisi saat ini yang tidak seorangpun dari pemimpin kita yang mengurusi, sibuk karena koalisi.
Lalu apa yang ada dalam benar kita? kita teriris menyaksikan sodomi di pemandian air panas, pemerkosaan di kandang kambing, atau mungkin -yang sudah jadi life style- berhubungan badan berlandas cinta dan pacaran di kost-kostan.
Sungguh, ini bukan melulu tentang penanaman nilai moral dan agama di kelas-kelas yang hanya sekejap, kita butuh ketegasan hukum yang bisa memaksa menghilangkan kerusakan ini. Berharap pada pemerintah dalam demokrasi? mengumpulkan kebijakan ALOT lewat pemungutan suara dari pejabat yang mereka sendiri pun tak tahu apa itu baik dan bagaimana yang benar?

Lihat!! undang-undang anti pornografi saja dirubah menjadi UU Pornografi, tanpa kata ANTI.

0 Response to " "

Post a Comment