Memang benar, tindakan dan pola hidup kita dipengaruhi oleh bagaimana cara kita memandang sesuatu.Tengoklah Leroy-Beaulieu yang mengatakan:
"Suatu masyarakat melakukan kolonialisasi ketika ia telah mencapai tingkat kematangan dan kekuatan yang tinggi. Ia melahirkan, melindungi, menempatkan dalam kondisi-kondisi perkembangan yang sehat,ia menumbuhkan-kuatkan masyarakat baru yang dilahirkannya. Kolonialisasi merupakan suatu fenomena fisiologi sosial yang paling kompleks dan pelik"
Persamaan antara reproduksi diri dengan kolonialisasi ini telah membawa Leroy-Beaulieu kepada gagasan yang agak sinis bahwa apapun yang cemerlang dalam suatu masyarakat modern DILIPATGANDAKAN OLEH PENCURAHAN KEGIATANNYA YANG BERLIMPAH DI LUAR. Lalu apa yang terjadi? Ketika pemikiran bahwa kecemerlangan dalam suatu masyarakat dilipatgandakan oleh pencurahan kegiatan yang berlimpah diluar menjadi pemikiran wajib nasional, maka seperti yang kita ketahui dengan pemikiran seperti inilah kolonialisasi-kolonialisasi muncul dan pernah menjadikan prancis sebagai negara Adidaya (Ad-daulatul Ulaa). Kemudian Leroy-Beaulieu melanjutkan:
"Kolonialisasi merupakan kekuatan ekspansif dari suatu bangsa, ia adalah daya reproduksi dari bangsa tersebut, ia adalah pembesaran dan pelipatgandaannya dalam ruang; ia adalah penundukan dunia atau sebagian besar daripadanya kepada bahasa, adat istiadat, gagasan-gagasan, dan hukum dari bangsa tersebut."
Jadi jelas, cara pandang kita, analogi analogi kita, pemikiran-pemikiran kita dalam berbagi hal akan menumbuhkan tindakan. Dan kita semua hanya berpikir, bertindak, menggagas, memandang segala sesuatu menurut apa yang Allah sampaikan. Semoga kita senantiasa menjadi hamba-Nya yang beriman.
Dan mari kita lenyapi ulang kandungan ayat dari surah Yusuf: ". . . Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."(Q.S. Yusuf: 40)
#IndonesiaMilikAllah
Parameter berbuat dan bertindak adalah harus sesuai aturan Allah. (Aab)
"Suatu masyarakat melakukan kolonialisasi ketika ia telah mencapai tingkat kematangan dan kekuatan yang tinggi. Ia melahirkan, melindungi, menempatkan dalam kondisi-kondisi perkembangan yang sehat,ia menumbuhkan-kuatkan masyarakat baru yang dilahirkannya. Kolonialisasi merupakan suatu fenomena fisiologi sosial yang paling kompleks dan pelik"
Persamaan antara reproduksi diri dengan kolonialisasi ini telah membawa Leroy-Beaulieu kepada gagasan yang agak sinis bahwa apapun yang cemerlang dalam suatu masyarakat modern DILIPATGANDAKAN OLEH PENCURAHAN KEGIATANNYA YANG BERLIMPAH DI LUAR. Lalu apa yang terjadi? Ketika pemikiran bahwa kecemerlangan dalam suatu masyarakat dilipatgandakan oleh pencurahan kegiatan yang berlimpah diluar menjadi pemikiran wajib nasional, maka seperti yang kita ketahui dengan pemikiran seperti inilah kolonialisasi-kolonialisasi muncul dan pernah menjadikan prancis sebagai negara Adidaya (Ad-daulatul Ulaa). Kemudian Leroy-Beaulieu melanjutkan:
"Kolonialisasi merupakan kekuatan ekspansif dari suatu bangsa, ia adalah daya reproduksi dari bangsa tersebut, ia adalah pembesaran dan pelipatgandaannya dalam ruang; ia adalah penundukan dunia atau sebagian besar daripadanya kepada bahasa, adat istiadat, gagasan-gagasan, dan hukum dari bangsa tersebut."
Jadi jelas, cara pandang kita, analogi analogi kita, pemikiran-pemikiran kita dalam berbagi hal akan menumbuhkan tindakan. Dan kita semua hanya berpikir, bertindak, menggagas, memandang segala sesuatu menurut apa yang Allah sampaikan. Semoga kita senantiasa menjadi hamba-Nya yang beriman.
Dan mari kita lenyapi ulang kandungan ayat dari surah Yusuf: ". . . Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."(Q.S. Yusuf: 40)
#IndonesiaMilikAllah
Parameter berbuat dan bertindak adalah harus sesuai aturan Allah. (Aab)
0 Response to "Cara pandang dan Tindakan"
Post a Comment