PESAN DARI GURU YANG MEMBUATKU MENITIKAN AIR MATA

Malam itu aku tak bisa tidur, tak seperti malam-malam biasanya yang sudah menutup mata antara pukul 21.00-22.00 WIB. Aku iseng membuka fb dan kutemui beberapa pemberitahuan dan satu pesan. Aku selesaikan pemberitaan masuk dengan waktu yang tak lama, kemudian lekas kubuka pesan masuk. Ternyata dari guruku, beliau yang senantiasa ikhlas mengajariku makna hidup dan kehidupan, tentang beberapa pemikiran Islam lewat keteladanan akhlak dan ibadahnya.
"Assalamualaiykum wrwb. Saudaraku yang dimuliakan karena akhlaq dan kemurnian perjuanganmu. Sesungguhnya mata ini tidak akan merasa lelah menanti pemandangan kemenangan. Sesungguhnya kaki ini akan semakin kuat menapaki jalan terjal perjuangan. Sesungguhnya lisan ini tiada henti mendoakan kebaikan untuk izzul Islam wal Muslimin. Sesungguhnya hati ini senantiasa tergetar dengan seruan2 Allah yang melumatkan keangkuhan jiwa. Ketahuilah saudaraku, sikap antum sungguh diperlukan mengingat kondisi politik yang kian rusak, sungguh ketegasan, keterampilan, kecerdasan, dan keikhlasan antum diperlukan untuk membakar semangat juang Saudaramu ini yang takut menghadapi dunia dan dirinya sendiri. Lihatlah berita berikut, dan ambilah sikap bijak sebagai seorang pemimpin dambaan umat , http://kmi2014.gemapembebasan.or.id/?page_id=22
Saudaramu, al fakir ila rahamatillah"
Aku tergetar membaca pesan itu, air mata muncul pelan, kemudian menuruni pipi kiri dan kanan. Pesan dari salah seorang yang paling kuhormati itu menyadarkanku dan memukulku atas banyak kemaksiatan yang kulakukan. Ia masih selalu meminta nasihat pada murid yang banyak maksiat. Spontan aku balas pesan itu dengan mata berbinar, dalam balutan kekalutan dan memberanikan diri secara hati-hati.

"Alaykumsalam warahmatullah wabarakatuh.Kadang dalam suatu waktu yang biasa, air mata melumat hening, merubahnya menjadi romantisme kisah perjuangan ini, hanya berbekal kepercayaan pada Allah yang bagi orang kapitalis maupun sosialis tidak mungkin menghasilkan jerit tangis keikhlasan. Selalu berulang, percayalah selalu berulang. Tentang tangisan hanzalah yang bergumam sepanjang jalan, seraya terus mengucapkan "Aku munafik, aku munafik, aku munafik" hanya karena dia merasa ketika dekat dengan rasulullah dirinya merasa takwa, sedang ketika dalam sendirian dirinya merasa Allah tak bersamanya. Ketahuilah saudaraku, sekaligus guru yang ikhlas mengajariku jalan menuju keimanan, aku tidak sedang menggurui, tidak pula berlagak pongah karena ilmuku yang kecil. Kisah tentang Hanzallah tadi kiranya mampu memberikan kita pelajaran bahwa dalam beribadah adakalanya kita butuh menarik nafas, seperti jawaban bijak nabi pada Hanzallah "Arrihna, Arrihna", Istirahatlah sejenak wahai Hanzallah. ada bagianmu untuk beribadah, ada bagianmu untuk dunia.
Wahai guru, terkait hal itu kiranya engkau lebih tahu, khalwatmu dengan Allah jauh lebih lama dibanding aku yang terkadang dalam ibadah wajib saja sering bermalasan, pun demikian dalam keseharianku yang sering melanggar syariat. Aku bersyukur dan senantiasa memanjatkan puji pada Allah, yang dengan kebijaksanaan di tangannya telah menutup aib dan dosaku yang terlampau banyak, sehingga yang engkau lihat, wahai guru, adalah sebagian kecil tingkah lakuku di samping sebagian besar kemaksiatan yang kulakukan
Syukran Infonya. terkait kongres, Insyaallah kita berangkat ke bandung bersama, nanti akan ada rapat khusus terkait hal itu, saya, mas Rijal, septian dll"
Aku selalu berdoa semoga ridha Allah selalu membersamai keluarga dan orang-orang yang kucinta 

0 Response to "PESAN DARI GURU YANG MEMBUATKU MENITIKAN AIR MATA"

Post a Comment