Layangan Seruan terbuka untuk pemuda muslim


Baru saja saya selesai melaksanakan aksi longmarch dan orasi di mimbar jalanan terkait refleksi akhir tahun 2013. Ada banyak catatan kotor pemerintahan kita ini dengan demokrasinya. Sehingga permasalahan yang muncul kepermukaan adalah apa-apa yang sebenarnya sudah harus kita tebak jauh-jauh hari, yaitu kerusakan dikarenakan kapitalisasi di segala sektor; pendidikan, hukum, ekonomi, politik, keamanan dan pertahanan, serta sosial dan budaya. Ada banyak catatan merah, ada banyak kejanggalan, dan semua ini bermuara pada kerusakan yang secara faktual telah membunuh rakyat secara sistemik.

Rakyat tidak tahu menahu tentang segala macam kerusakan yang terjadi, ada pun media masa, mereka hanya memberitakan sepersekian persen fakta yang ada, itu pun ditambahai dengan kelacuran mereka dengan para penguasa dan pemilik modal. Maka tampuk revolusi seluruhnya adalah milik kita, milik para pemuda yang menggunakan seluruh akal dan kepekaannya terhadap realitas yang ada. Kita tidak sedang khawatir dengan nasib perut kita, kita tidak sedang berambisi untuk duduk memerintah dan menguasai, tapi iniah konsekuensi dari keimanan untuk memuliakan manusia dan mengajaknya kembali memegang islam sebagai totalitas pijakan. Ini semua bermuara pada kehidupan yang lebih baik, kehidupan yang pantas bagi suatu umat yang telah difirmankan Allah lewat alqur’an yang mulia:

“Kamu adalah umat yang terbaik, yang dilahirkan Allah untuk seluruh manusia…”
(Q.S.Ali Imran:110)

Wahai para pemuda, Orang-orang di segala tempat bertanya tentang apa yang sedang kita teriakkan dan tak hentinya kita perbincangkan, tentang politik kita, tentang kecenderungan kita. Banyak yang mencerca, tapi lebih banyak yang menyambut dengan sambutan hangat. Ketahuilah, bahwa sekarang ini seluruh pandangan masyarakat sedang memandang pekat pada kita sebagai satu-satunya kelompok yang sangat peduli dengan agamanya, dengan bangsanya, dan dengan apa-apa yang menyangkut permasalahan sosial yang menyebabkan kondisi sekarang kian mengenaskan. Maka semua hal yang kecil begitu pun hal yang besar yang kita lakukan diperhatikan semua orang. Kita tidak hidup untuk diri kita sendiri, tidak hanya hidup untuk tanah air kita, tanah air yang kecil yaitu Indonesia ini. Sekarang ini kita hidup di suatu alam yang tehampar luas sekali, yang dalam sejarahnya yang silam adalah negara adidaya yang menguasai 2/3 dunia, yaitu dunia islam!.

Wahai pemuda islam, kalianlah tokoh masa depan.

Masa depan itu adalah milik kita semua, milik islam!, dalam pertempuran yang menentukan apa yang akan terjadi. Pertarungan pembebasan yang agung yang kita lakukan untuk diterapkannya syariat islam di seluruh penjuru dunia. Pertarungan yang sebagiannya sudah dilakukan di Suriah, Libanon, Bangladesh, Malaysia dan di banyak tempat di atas bumi ini. Perjuangan menentang para penjajah dengan segala bentuk dan manifestasinya, baik ia datang dalam bentuk tank baja, senapan, nuklir dan meriam, maupun dalam bentuk persetujuan dan perjanjian atau dalam bentuk perkumpulan dan kelompok-kelompok. Tapi ingatlah, kita tidak akan pernah untuk ikut andil untuk gambling di meja judi demokrasi. Kita akan menyaksikan bagaimana keadaan beberapa tahun ke depan bahwa masyarakat dan opini kita ini semakin melambung dan membesar.

Suriah dan beberapa Negara lain sekarang ini sedang bertempur pada batas suatu perjuangan yang menentukan dan telah pasti akan kita menangkan di masa depan. Kita dan kalian semua tentu sudah hafal bahwa Amerika tidak sendirian dalam mencegat dan menghambat arus besar revolusi islam. Di belakang mereka sesungguhnya terdapat kekuatan yang lebih besar, kekuatan negara-negara kapitalis, termasuk neo imperialism yang tidak tampak jelas batang hidungnya di hadapan kita ini. Mereka bersekutu dan menyokong satu sama lain dalam menghambat revolusi ini. Para penjajah barat ini menyelundup ke dalam masyarakat dalam bentuk perkumpulan, lembaga-lembaga LSM yang dibiayai secara besar-besaran. Mereka juga memamerkan diri secara besar-besaran dan sudah barang tentu mereka tidak akan peduli jika ada yang bertanya darimana datangnya kucuran dana yang sedemikian besar itu.
Wahai para pemuda muslim! Kewajiban kita dalam perjuangan ini tidak bertepuk tangan hanya untuk Indonesia. Bukan hanya teriakkan dalam mengutuk Amerika dan Israel. Bukan! Bukan itu kewajiban kita. Kewajiban kita dan kalian semua lebih besar dari itu semua. Kewajiban kita jauh melampaui batas-batas yang digariskan. Kita dan kalian harus merobek seluruh kepalsuan dan kebohongan ini. LSM dan lembaga-lembaga harus kita bongkar habis-habisan yang bekerja untuk kepentingan para kaum kapitalis  yang dibiayai dengan dana yang sangat besar sekali, dan mereka bekerja tanpa rasa segan dan malu. Kita harus mulai bersatu, menyamakan persepsi dan melepas belenggu kesukuan dan kefanatikan sempit dari golongan mana kita berasal. Jika kita benturkan, tentunya asal kita dari Allah semata, tuhan yang maha pengasih, yang dengan sifat ke-Maha-annya itu menciptakan kita lengkap dengan aturan untuk membuat kita supaya tetap baik.

Setiap hari, ratusan pemberitaan surat kabar cetak maupun online dikonsumsi di setiap tempat. Maka kewajiban kita sebagai pemuda muslim yang di setiap kota jumlahnya ratusan ribu, haruslah menjadi lidah penyampai ketegasan dan pembongkar makar dari segala macam bentuk penistaan dan penjajahan. Kewajiban kita dan kalian adalah untuk menjadi rival;  lawan tanding yang sebanding dengan media masa sekuler yang dikonsumsi masyarakat sangat besar sekali. Kewajiban kita sebagai para pemuda yang berpendidikan, yang menggunakan akal adalah membentuk rapat-rapat agenda dan target, dialog-dialog yang lugas, yang kita bentuk di kampus-kampus, di tempat-tempat kita ada.

Lewat seruan sederhana ini, semoga Allah senantiasa memberikan pertolongan dan ridho-Nya kepada kita semua.

Wallahua’lam.


Saudaramu
Abdul Qodir


0 Response to "Layangan Seruan terbuka untuk pemuda muslim"

Post a Comment