Membenarkan Letak Sains dan Al-Qur'an

Dalam tulisannya Sayyid Quthb pernah bertutur, "Sungguh saya sangat heran terhadap orang-orang yang kelewat semangat dalam memuliakan al-Qur'an, orang-orang yang berusaha menambahkan kepadanya sesuatu yang bukan bagian darinya, membebaninya dengan sesuatu yang tidak menjadi tujuannya, dan menyimpulkan darinya rincian-rincian ilmu kedokteran, kimia, astronomi, dan sebagainya. Mereka merasa bahwa mereka telah menyanjung dan memuliakannya dengan melakukan ini semua!" (Fiqih Pergerakan-Alqur'an dan teori ilmu pengetahuan)

Tentu yang dimaksud Sayyid Quthb bukan melarang kita untuk menggali sains, namun dalam memahami al-Qur'an kita tidak boleh menjadikan sains sebagai imam dan menjadikan al-Qur'an sebagai makmum, karena dengan dalih seperti itu ada banyak orang yang yang berusaha menguatkan al-Qur'an dengan ilmu. Padahal al-Qur'an adalah kitab yang sempurna. Kebenaran al-Qur'an yang bersifat final sudah seharusnya membawa kita pada muara keyakinan yang kental, tidak meragukannya sedikitpun dan percaya penuh dengan semua isinya. Al-Qur'an sangat luar biasa dalam objek kajiannya. Objek kajiannya yang jauh lebih besar dibanding semua ilmu tersebut, yang mempreteli permasalahan inti, sehingga akan mudah menghasilkan permasalahan cabang. Benar! Objek kajiannya adalah manusia itu sendiri, sang pelaku yang akan menyingkap dan membabat habis ilmu pengetahuan. Penelitian, eksperimen, praktikum dan yang lainnya adalah ciri khas akal yang ada dalam manusia.

Al-Qur'an ini alat jitu dalam hal membina manusia dan masyarakat. Darinya terlahir peradaban gemilang yang memakmurkan bumi berabad-abad, meletakan manusia di tempat yang luhur, mengakrabkan akalnya untuk terus berfikir, membersihkan nuraninya dan pikirannya untuk bertindak bijak dalam menentukan langkah. Al-qur'an membiarkan manusia untuk terus meneliti dan bereksprimen, salah dan benar, di bidang ilmu, penelitian dan ekperimen. Sementara, ia sendiri telah menjamin kebenaran neraca-neraca konsepsi, perenungan dan pemikiran.

Letakkan al-Qur'an ditempat yang tertinggi jauh melebihi apapun, itulah realitas Iman!.

0 Response to "Membenarkan Letak Sains dan Al-Qur'an"

Post a Comment