![]() |
Sumber : Google |
Kabar burung
terbang mengelilingi siapa saja yang berselancar pagi ini. Lagi-lagi anginnya
kencang sekali; isu teror deras menghempas. Aku menutup mata dan telinga.
Sakit! ada tembakan, penyergapan, penemuan bom, beberapa jenis senapan, baku
tembak dalam penggerebekan. Yang terakhir dituliskan bahwa pelaku adalah muslim
dan aku menitikan air mata.
Semua
bersiklus seperti ini, awalnya ada penyergapan, berlanjut pada penemuan bom
tanpa ada kejelasan. Dari sini ada adu tembak. … Dor …. Dor…Dor . . masyarakat
trauma, takut belajar agama, moralitas lenyap, korupsi membabi buta, kemudian
semua kelimpungan bahwa Negara ini hancur gara-gara agama disatukan dalam
Negara. Tuhan kebingungan makhluk yang diciptakannya mengutuk jalan lurus yang
telah diciptakannya.
Ah, Semenjak
ada institusi spesialis teroris, seakan bermunculan spesies-spesies teroris
baru. Tapi aku sangat terhibur, acaranya macam-macam. Mulai dari reality show
penangkapan teroris, menjadi headline diberbagai media massa, siaran berita
yang anak-anak menyangka ini film perang dan patriotis, Aku jadi teringat pada
Samudra, anak panti asuhan yang sekarang kelas 2, dalam pikirannya hanya ada
perang dan pertempuran. Tak ada yang lain!
Ah, aku masih
sakit. Dada masih nyata sumpek. Namun Kabarnya, mengenai teroris ini dimulai
dengan sandiwara 911. David Duke menulis buku ‘Jewish Supermacism’, dia
mengatakan ini sebuah kebohongan besar dari pemerintah Amerika. Bagaimana
Alqaida bisa menguasai pentagon seperti itu? Menurut Duke --yang juga mantan
senator amerika ini, bahwa ini kerjaan zionis. Duke juga menuturkan bahwa Zionis
telah berhasil meyakinkan Amerika bahwa pemerintahan amerika akan hancur
ekonominya. Satu-satunya cara mempertahankan ekonomi amerika adalah dengan
menjajah Negara timur tengah yang kaya dengan minyak. (Media Umat edisi 89).
Ini Indonesia mas, apa hubungannya?
Ini Indonesia mas, apa hubungannya?
Santai mas, Tadaaaa,,,,,,! Duke pun
menegaskan satu-satunya alasan yang bisa menyebabkan dunia menerima
penjajahan itu adalah membuat sandiwara tentang terorisme. Jadi 911
adalah sandiwara dengan mengorbankan rakyat sendiri. Nah, untuk menyemarakkan
pesta penjajahan, digelarlah sandiwara terorisme di Negara yang penduduk
islamnya terbesar di dunia,yakni Indonesia.
Jreeeengg…. .
. Mulailah muncul tayangan mencengangkan, anak-anak menganga melihat penampilan
keren baku tembak penangkapan teroris?.
Dunia sakit,
tapi si Samudra masih bergelut dengan pemikirannya tentang perang. Ia berontak ketika
kukejar untuk belajar baca Alquran.
0 Response to "pengkerdilan yang berbungkus "
Post a Comment