Nampaknya
kematian masih saja menghantui benakmu. Kamu membayangkan kematian ada
dimana-mana, bersembunyi dibalik setiap yang ada. Bagimu, ia seolah-olah suatu
kekuatan dahsyat yang mengancam kehidupan dan semua yang hidup. Sehingga jika
dibandingkan kematian, kamu melihat kehidupan ini sebagai sesuatu yang kecil,
namun menggelisahkan dan menakutkan.
Secara pribadi,
kulihat kematian bagai kekuatan kecil dan letih disisi kekuatan kehidupan yang
meluap-luap, bergejolak, dan riuh gemuruh. Kematian nyaris tidak berdaya untuk
berbuat sesuatu, kecuali mencomot sisa-sisa yang terjatuh di meja makan tipu
daya untuk dimangsanya.
Jangkauan
kehidupan yang melimpah itu, berpekik riuh dari setiap sudut disekelilingku.
Semua nampak tumbuh, mekar dan berkembang. Ibu-ibu mengandung dan melahirkan,
demikian juga hewan. Burung, ikan dan serangga melepaskan telurnya dan kemudian
telur-telur itu mentas menjemput kehidupan dan makhluk hidup lainnya.
Bumi merekah,
mengeluarkan tumbuh-tumbuhan, kemudian berkembang dan berbuah. Langit
mencurahkan hujan, lautan menggulung-gulungkan gelombangnya. Semua yang ada di
permukaan bumi tumbuh, dan berkembang biak. Sesekali kematian menerkam dan
merobek-robek mangsanya, lalu pergi. Atau adakalanya ia bersembunyi mengintai
makanan yang jatuh dari meja makan kehidupan untuk dimangsanya. Sementara
kehidupan berjalan terus, penuh semangat menyala-nyala, seolah-olah tidak
melihat kematian itu.
Memang
adakalanya kehidupan itu berteriak kesakitan, yaitu ketika kematian menerkam
dan mengoyak tubuhnya. Akan tetapi, alangkah cepat sembuhnya luka-luka itu, dan
alangkah cepatnya teriak kesakitan itu berubah menjadi teriak suka cita.
Manusia, hewan, burung, ikan, ulat, serangga, rumput dan pepohonan, semuanya
berdesakan memenuhi permukaan bumi ini dengan kehidupan dan makhluk hidup.
Sedangkan kematian bersembunyi disudut sana, menerkam mangsanya dan berlalu…
atau menantikan sisa makanan yang jatuh dari meja makan kehidupan untuk
dimangsanya.
Matahari terbit
dan terbenam, bumi berputar-putar di porosnya, sementara kehidupan mereka
disana-sini. Segala sesuatu berkembang, berkembang dalam ragam dan macamnya,
berkembang dalam kualitas dan kuantitasnya. Kalau sekiranya kematian itu mampu
melakukan sesuatu, pastilah kafilah kehidupan ini akan terhenti. Ternyata ia
hanya suatu kekuatan kecil dan letih, disamping kekuatan kehidupan yang
meluap-luap, bergejolak dan riuh gemuruh.
Bersumber dari
kekuatan Allah yang Maha Hidup, kehidupan itu merekah dan menyebar.
--Sayyid Quthb
Kalo udah ngomongin kematian, jadi merinding juga...
ReplyDelete