pandangan grambyang

Ada kemungkinan muncul 'clash' yang terus membesar dari dinaikkannya harga BBM, konflik ahok, dan kontroversi Jokowi di APEC kemarin.

Aku hanya bisa membayangkan jikalau hal ini terus ditutupi oleh media, nantinya keterkejutan masyarakat dengan kehancuran yang ada semakin menjadi-jadi, tak terkontrol, dan 'grambyang' mengambang.

Mahasiswa yang saat ini terus berkonsolidasi membentuk kekuatan untuk menumbangkan jokowi, tak ubahnya seorang singa yang terusik oleh lalat. Ini karena raungan-raungan dari mahasiswa yang mengerikan itu spontanitas muncul karena alasan sepele namun membuat shock banyak orang. Kemudian raungan yang dikerahkannya itu hanya sampai pada kondisi menakut-nakuti, membuat kengerian dan melabilkan kondisi yang ada.  Mengapa?

Aku hanya ingin mengetahui saja mengapa BEM UI dalam dua hari belakangan ini begitu responsif dan tergerak hanya karena BBM naik? Padahal kopiku yang belum habis ini tidak sebegitu membuatku panik seperti kemarin-kemarin. Mengapa PMII, KAMMI, HMI dan pergerakan yang lainnya baru terlihat batang hidungnya? Mengapa begitu terkejut dengan naiknya harga BBM? Padahal sektor hulu dan hilir sudah lama kabarnya dihabisi asing? Mengapa baru sekarang? Memang tak ada keterlambatan untuk sebuah perubahan, tapi perubahan seperti apa yang diinginkan?

Dalam sadar aku hanya menghela nafas panjang, ketakutanku bukan kepecundangan untuk urung turun bersama menumbangkan rezim. Namun ketakutan kesia-siaan yang mirip reformasi ini membayang-bayangi terus dalam rutinitasku. Tempo hari aku bermimpi seram namun aneh. Dalam mimpi itu asing yang tergambarkan oleh para kapitalis amerika secara tanpa alasan cengengesan padaku. Aku kikuk, entah apa maksudnya.

0 Response to "pandangan grambyang"

Post a Comment