Oleh : Abdul Qodir
Berbicara
tentang pendidikan di Indonesia tentunya kita akan bicara mengenai person
(orang) dan sistem. Sampai saat ini saya telah dan sedang mengalami beberapa
tahapan pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar sampai saat ini di Perguruan Tinggi.
Namun pada artikel ini akan saya bahas pengalaman dan analisis saya terhadap
sistem pendidikan di Sekolah Dasar sampai pada Sekolah Menengah Atas saja.
Analisis
saya tentang kelebihan dari sistem pembelajaran yang diterapkan dari SD sampai
SMA sederajat di Indonesia ini mengerucut pada satu hal yaitu berlakunya Sistem
Kejar Semalam. Cara belajar yang mungkin hanya ditemukan di Indonesia. Mengapa bisa
terjadi? karena etos belajar yang benar dan rangsangan guru terhadap peserta
didik untuk tertarik menyukai belajar
cenderung jarang dilakukan, dari kebiasaan (SKS) ini terbentuklah watak yang
sangat sulit untuk dirubah. Dari watak tumbuh lingkungan yang karakter
orang-orangnya seperti ini, meskipun dalam kondisi lain ada orang-orang yang
berlainan dan bergairah dalam belajar.
Kemudian
jika bicara kekurangan-kekurangan akan sistem pembelajaran yang diterapkan di
Indonesia sangat tidak adil jika saya mengkritik banyak akan hal ini. Namun pengalaman
saya dalam mengikuti sistem pembelajaran dari SD sampai SMA sedikit banyak
mampu merasakan keganjilan yang baru saya ketahui sekarang. Kasusnya adalah guru
yang mengajar hanya sebatas menggugurkan kewajiban, murid yang dipaksa penuh
untuk menjadi bisa seperti guru yang mengajarnya, fasilitas penunjang
pembelajaran yang apa adanya serta motivasi belajar dan kurang interaktifnya
guru-murid. Ini menjadi sorotan saya. Namun perlu diperhatikan pula bahwa para
pakar pendidikan telah dan terus mencari formula tepat untuk mengatasi masalah
ini. Terbukti dengan coba-cobanya mengganti kurikulum yang terus menerus
dilakukan. Kita berdoa bersama supaya tidak ada kelinci percobaan kurikulum
berikutnya.
Analisis
Sistem Pembelajaran Ideal
Kita
ketahui bersama bahwa Alokasi APBN Negara untuk pendidikan sebesar 20%. Jumlah
yang tidak sedikit, bukan? Namun anggaran yang sebesar ini belum juga optimal. Hal
ini terbukti dengan survey yang dilakukan QS London bahwa Peringkat Universitas di Indonesia Merosot (Detik.com 12/06/2013).
Pendidikan merupakan alat vital Negara untuk melahirkan generasi baru
yang tangguh. Pendidikan pula yang mampu mengangkat derajat keluarga dan
kesejahteraannegara, atas dasar ini diperlukan rumusan yang baik dan bagus. Sistem
pembelajaran harus hadir dengan konsepsi baru yang mampu mendobrak potensi
namun sejalan dengan fitrah manusia dan nilai-nilai yang ada di masyarakat.
Sistem pembelajaran yang baik haruslah bersifat sengaja dilakukan
(Intensional) dan tidak bersifat Insidental (Kadang-kadang). Kesengajaan
ini tentunya terencana dan matang.
Kemudian syarat berikutnya yang harus ada dalam sistem pembelajaran
adalah pendidik yang kompeten dan professional. Dalam proses
pembelajaran, mutlak hadir sosok pendidik yang cakap secara intelektual dan
moralitas.
Selanjutnya, sistem pembelajaran harus bersifat terus menerus dilakukan,
berbobot dalam hal isi dan bertujuan membaikkan dan memberi manfaat.
Wallahua’lam.
(Aab)
________________________________________________
Tugas
8 MatKul TIK
0 Response to "Membaca Indonesia dalam kacamata Sistem Pembelajaran"
Post a Comment