DUKA INI HARUS KITA PELIHARA!

Duka yang agung terbalut kepedihan bertahun tahun
Bersarang di ingatan manusia sadar
Dibenci para komparador mafia perut dan kedigjayaan

Duka yang agung terbalut kepedihan bertahun-tahun
Terpelihara di hati manusia takwa
Namun menjadi monster bagi peradaban hura-hura

Duka yang agung terbalut kepedihan bertahun-tahun
Ditekan aliran dana, berlapis skenario dusta
Dusta,,, dusta,,, !!

Sejarah dusta besar dunia telah bersosok di Mustafa kemal
Tepat tertanggal 3 maret 1924 yang tidak teramal
Dunia islam pecah, kapal kaum muslimin karam,
peradaban kumal!

Radio-radio tahun dua puluhan menyiarkan: Khilafah telah hilang,
Sementara dipenghujung lain masih banyak yang tidak terumumkan corong TOA
Secara aklamasi kita kalut,
namun mengapa hanya sebentar?.

Maka berbenah kita kenang, lalu berjanji berdeklarasi
Merapat bereret untuk kembali tegakkan panji
Bahwa selamanya darah yang tumpah tidak akan lunas
kerusakan yang mereka timbulkan akan menumpuk sebagai hutang!

Catat itu!,
Lalu pelihara dan selalu berkaca:
Kita tidak mengalah menjadi dungu
Teguh melawan ketidakadilan,
seraya hati-hati menghindar untuk mengucap “oh, ini memang takdir Tuhan”?

Sebab kita belajar bahwa ketidakadilan hanyalah rumus
Pada saat inggris dan prancis berhitung gambling dengan serius
membagi wilayah islam sesuai kesepakatan
Di atas kematian dunia muslim yang mengenaskan

  
Dihadapan kita terpampang Kehilangan terbesar yang terpelihara
Dirayakan gegap gempita dan hura-hura
Atas dalih nasionalisme domestik, Kita bangga melangkah menuju peradaban despotik

Pesan ini harus sampai kemana-mana
Pastikanlah bahwa tidak ada pintu yang tidak kita ketuk
Tuntutan-tuntutan pengembalian khilafah islam
Menggema menyaingi kapitalisme yang kita pastikan karam
Hingga terdengar lantang dan jelas
Para birokrat, jendral-jendral, pengusaha, pelajar, ulama, petani, buruh dan semuanya
Mereka berkata, semuanya berkata
Duka dunia ini harus kita kenang dan pelihara!.

0 Response to "DUKA INI HARUS KITA PELIHARA!"

Post a Comment